Assalamualaikum..Para hadirin dan pemirsa sekalian (admin mulai error sodara2). Alhamdulillah walaupun dengan tersendat-sendat dan waktu yang super lama, postingan ini selesai juga dibuat. Langsung to the point aja kali yaah, sebenarnya ini adalah rincian laporan kegiatan budidaya jamur tiram pada bulan Januari lalu.
Kegiatan Pelatihan Budidaya jamur tiram telah dilaksanakan pada hari minggu 9 Januari 2011, bertempat di Aula Serba Guna PSAA Al Imam Cikembar Sukabumi. Acara dimulai pada pukul 09.00, sementara registrasi peserta telah dimulai sejak pukul 08.30. Peserta yang hadir berasal dari kawasan Cikembar dan sekitarnya, terutama santri dan warga sekitar pesantren. Namun, banyak juga peserta yang berasal dari luar Cikembar, yaitu dari Sukabumi, Ujung Genteng, Bogor, bahkan dari Jakarta.
|
Gambar 1 (a). Registrasi Peserta |
|
Gambar 1 (b). Registrasi Peserta |
Secara garis besar, trainer membagi kegiatan ini menjadi dua sesi, yaitu penyampaian meteri dan praktek langsung. Materi yang disampaikan terutama berkisar pada pengenalan jamur tiram, pembuatan baglog, media dan nutrisi yang digunakan dalam budidaya jamur tiram, proses pembibitan jamur, proses pemindahan biakan awal jamur, pemeliharaan, serta peluang bisnis.
|
Gambar 2 (a) Pemberian Materi |
|
Gambar 2 (b) Pemberian Materi |
Sedangkan pada kegiatan praktek, peserta diajarkan dan dilibatkan langsung dalam pembuatan baglog, proses pencampuran media dan nutrisi baglog, pembuatan bibit murni dan bibit produksi, serta diajarkan pula teknik inokulasi dan isolasi jamur.
|
Gambar 3 (a). Praktek Pembuatan Baglog (pencampuran media) |
|
Gambar 3 (b). Praktek Pembuatan Baglog (pencampuran media) |
|
Gambar 4. Proses Pencampuran Berbagai Media Baglog |
Tahap awal praktek pembuatan media adalah dengan mencampur serbuk gergaji, dedak, tapioka, dan air dengan komposisi tertentu. Media gergaji dan bahan-bahan tambahan tersebut dimasukkan dan dipadatkan ke dalam plasti baglog berukuran 2 kg. Baglog yang telah siap kemudian disterilisasi. Sterilisasi dapat dilakukan dengan autoklaf sederhana yang terbuat dari drum bekas yang dapat ditutup dengan rapat. Ke dalam drum sebelumnya di letakkan saringan bambu yang berfungsi sebagai pembatas agar baglog tidak terendam air, untuk kemudian disusun di atasnya (seperti dikukus). Drum yang telah ditutup rapat kemudian dipanaskan di atas api dengan kompor smawar. Proses sterilisasi ini dilakukan selama kurang-lebih 5 jam atau sampai api mati dengan sendirinya jika menggunakan tabung gas 3 kg.
|
Gambar 5 (a) Penyusunan Baglog Sebelum Proses Steilisasi |
|
Gambar 5 (b) penyusunan Baglog dalam Proses Sterilisasi |
|
Gambar 5 (c) Proses Sterilisasi Baglog dalam Drum Tertutup |
Acara ini diselingi dengan ishoma sekitar 1 jam. Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi inokulasi biakan jamur dan pemindahan biakan ke baglog serta praktek langsung oleh para peserta.
|
Gambar 6 (a). Pemberian Materi Inokulasi Bibit Jamur |
|
Gambar 6 (b). Praktek Inokulasi Bibit Jamur oleh Peserta |
Keseluruhan kegiatan berakhir sekitar pukul 16.00. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar walau sesekali hujan turun. Para peserta yang kebanyakan dari warga sekitar terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti acara pelatihan ini. Selain menggerakkan warga sekitar, kegiatan ini juga dapat kembali membangkitkan nama PSAA Al Imam yang sempat tenggelam.
|
Gambar 7. Peserta Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan Panitia |
Bagaimanapun, kegiatan ini merupakan awal dari proses budidaya Jamur tiram yang sesungguhnya. Oleh karena itu kami masih sangat mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Semoga kegiatan ini memberi manfaat untuk semua.
Terima kasih.. Thanks for Reading.. x10c for Humanity :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar